Untuk kedua kali, aku kembali mengunjungi kedai yang sama.
Aku betah lama-lama memandang, memutar ingatan apa yang terjadi pada malam itu.
Di bangku kedai yang kita pilih, aku seperti melihat bayangan diri saat denganmu.
Tidak berubah, pembahasan apapun jadi terasa menyenangkan.
Sia-sia saja. Tentangmu, di kepalaku tetap menjadi tempat yang paling dan akan terus bising.
Kapan berhenti mengetuk dan mengutuk pikiranku?
Kamis, 10 Oktober 2019.
- Mita Nidiasona -
Kamis, 10 Oktober 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Egois.
Kok bisa-bisa nya saya ketemu orang baik seperti kamu? Kamu bisa mendapatkan jauh yang lebih baik dari saya. Saya menyebalkan, egois, bodoh,...
-
Penasaran, nyaman, jadian, dan berujung ditinggal *uhuukk. Baiklah akan kuceritakan. Berawal dari sebuah pesan singkat yang gak kukenal s...
-
Dan pada akhirnya, yang paling kita takuti adalah diri kita sendiri. Ingin mencoba lari, namun rasanya tidak mungkin di lakukan. Kita takut...
-
Untuk kedua kali, aku kembali mengunjungi kedai yang sama. Aku betah lama-lama memandang, memutar ingatan apa yang terjadi pada malam itu. ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar